Formulir Pendaftaran Mahasiswa Baru Prodi MPV Semester Gasal 2018-2019
Sehubungan dengan PMB Prodi MPV , berikut Formulir Pendaftaran PMB Semester Gasal 2018-2019 |
silahkan download disini : FORM PMB 2018
Sehubungan dengan PMB Prodi MPV , berikut Formulir Pendaftaran PMB Semester Gasal 2018-2019 |
silahkan download disini : FORM PMB 2018
Prodi MPV akan menyelenggarakan Seminar Nasional “Kebijakan Revitalisasi SMK Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0” bersama Direktur Pembinaan SMK Kemdikbud
Dr. Ir. M. Bakrun, MM bertempat di Meeting Room UAD Kampus 2 Unit B, Jl Pramuka, Sidikan, Yogyakarta pukul 07.30 WIB sampai selesai.
5/2/2017 Indahnya Sekolah dengan Nuansa Islami – Berita/ Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Indahnya Sekolah dengan Nuansa Islami
01 Mei 2017 17:05
Oleh Azizah Nurul Husnaini
(Mahasiswa S2 Magister Pendidikan Vokasi UAD– Guru SMK Muhammadiyah Mungkid)
Terdegradasinya penanaman pendidikan karakter disekolah akhir-akhir ini sangat dirasa oleh komponen sekolah. Pendidik yang hanya menggugurkan kewajiban mengajar dan peserta didik yang datang kesekolah sebagai formalitas kepada orang tua, hal itu membuat hati ini teriris sedih mau dibawa kemana masa depan negara dan anak bangsa. Sebenarnya pendidikan karakter tidak hanya dapat dilakukan di dalam sekolah, namun juga dapat ditanamkan pada lingkungan anak.
Namun, karena kepedulian pendidikan karakter yang sangatlah minim nampaknya orang tidak peduli seperti air mengalir tidak tahu kemana ia berlabuh. Penanaman pendidikan karakter dapat dimulai dari hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, membereskan bangku seusai pelajaran, ataupun berdo’a sebelum beraktifitas. Dimulai dari penanaman yang kecil itulah pendidikan karakter dapat dimulai yang selanjutnya dapat diteruskan pada tingkat yang lebih tinggi.
Jumlah sekolah di Indonesia sangatlah banyak terutama sekolah swasta seperti jamur yang tersebar dimana-mana. Namun, esensi semua sekolah sama yaitu mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Bersamaan hal itu, jumlah peserta didik yang mengenyam bangku sekolahpun sama banyaknya sehingga semua wajib bekerjasama dengan baik untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa tersebut. Sekolah yang menjadi rumah kedua anak setelah rumah utamanya memliki peran penting dalam menciptakan anak pintar, anak berbudaya, anak terdidik, dan anak yang cinta akan agamanya.
Ketika kita bersekolah pada umumnya ilmu yang didapatkan sekedar ilmu pendidikan umum semata, namun ketika kita bersekolah pada sekolah bernuansa islami maka kita mendapatkan lebih dari hal itu. Kita akan mendapatkan ilmu tambahan berupa ilmu agama yang akan kita bawa hingga akhir zaman kelak.
Budaya yang dibangun pada sekolah bernuansa islami sangatlah menjunjung nilai santun, nilai agamis, nilai menusiawi, dan nilai sosial. Sebenarnya itulah yang dibutuhkan orang tua ketika menitipkan anaknya di sekolah, mendapatkan ilmu lebih dari sekedar ilmu umum. Dapat kita lihat budaya yang diterapkan sekolah bernuansa islami sangatlah kental, dimulai dari setiap pagi sebelum jam pelajaran dimulai peserta didik membaca ayat suci Al-Qur’an dan terjemahannya, hal itu dapat meningkatkan rasa tau tentang islam dan rasa cinta terhadap Al-Qur’an. Selain itu, ada juga yang melafalkan asmaul husna. Dimana Allah telah menjanjikan kepada kaum muslim yang mampu mengamalkan 99 asmaul husna surgalah janjinya. Dimulai dari menghafal sedikit demi sedikit maka akan diamalkanlah amalan tersebut. Selain hal itu, pada umumnya sebelum jam pelajaran dimulai peserta didik memanjatkan do’a kepada Allah agar keberkahan menyelimuti kita semua disaat proses belajar mengajar.
Selepas dari kegiatan sebelum jam pelajaran dimulai, ketika jam istirahat datang peserta didikpun dilatih untuk melaksanakan sholat duha baik berjamaah ataupun munfarid (sendiri) yang mana esensi dari sholat duha yaitu melancarkan rezeki. Selain sholat duha, peserta didik pun dilatih untuk selalu melaksanakan sholat dzuhur dan ashar berjama’ah. Pendidik pun mengajarkan pentingnya ilmu agama melebihi pentingnya ilmu duniawi. Meskipun dirasa berat ketika amalan-amalan tersebut dilaksanakan secara bersamaan akan terasa ringan. Tak lupa juga, selepas pelajaran usai mereka selalu menutup pertemuan hari itu dengan berdo’a juga yang harapannya keselamatan dan keberkahan selalu menyelimuti setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Penanaman itulah dirasa penting, untuk menjadikan anak-anak bangsa yang agamis. Karena, dimulai dari penanaman peserta didik yang agamis akan memunculkan nilai-nilai positif lainnya seperti peduli terhadap sesama dan toleransi umat beragama. Pemberian yang paling utama orang tua kepada anaknya yaitu pembelajaran akhlak dan budi pekerti yang baik. Jadi, sepandai-pandainya anak namun jika tidak memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik sama saja tak berti. Sesuai dengan perkataan yang disampaikan oleh Prof. Slamet Imam Santoso bahwasannya “Kalau manusianya baik, maka barang yang rusak akan diperbaiki. Kalau orangnya rusak, maka barang yang baik akan dirusak, sesuai dengan selera yang merusak”. Itulah indahnya bersekolah bernuansa islami karena akan tercipta anak baik yang menjaga dan melestarikan bangsa.
http://m.muhammadiyah.or.id/id/news-10448-detail-indahnya-sekolah-dengan-nuansa-islami.html
Masjid Sebagai Pusat Pendidikan Karakter di Sekolah Muhammadiyah
29 April 2017 11:56
Oleh: Yunita Dwi Andini
(Mahasiswa Magister Pendidikan Vokasi Universitas Ahmad Dahlan)
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Secara bahasa, Kata Masjid adalah tempat yang dipakai untuk bersujud. Kemudian maknanya meluas menjadi bangunan khusus yang dijadikan orang – orang untuk berkumpul menunaikan shalat berjama’ah. Mereka para pemakmur masjid mendapat kemuliaan disisi Allah SWT. Allah SWT menjadikan masjid sebagai pengikat kesatuan hamba – hambanya. Fungsi utama masjid adalah sarana beribadah mentaati Allah SWT. Di setiap sekolah Muhammadiyah pasti memiliki masjid di dalamnya ataupun disekitarnya.
Realita di sekolah masjid hanya dikunjungi saat menunaikan sholat berjama’ah. Bahkan siswa juga sangat sulit diajak ke masjid untuk menunaikan solat saat berada di lingkungan sekolah. Terlebih dengan alasan – alasan mereka yang membuat para pengajar kualahan menanganinya, contohnya beberapa siswa putri yang alasannya adalah haid. Hal itu dimaklumi ketika minggu pertama namun minggu – minggu selanjutnya alasan itu selalu dijadikan topeng untuk tidak menunaikan solat. Banyak juga siswa putra yang bersembunyi entah di kantin atau di kamar kecil. Seharusnya solat sudah merupakan kewajiban mereka. Perlu adanya progam yang membimbing siswa, contoh program keputrian atau keputraan di sekolah. Bimbingan berupa kajian islami, kultum dan sharing masalah keputrian atau keputraan. Bimbingan tersebut diharapkan menjadi wadah konsultasi dan menumbuhkan semangat siswa untuk beribadah, agar sekolah memiliki kemuliaan tumbuhkan karakter siswa melalui kegiatan di masjid.
Teringat dengan salah satu guru SMK Muhammadiyah Mungkid Bapak Arif Arfianto, beliau berkata “Lebih Baik Memaksa Anak Masuk Surga daripada Membiarkan Anak Masuk Neraka”. Memang benar dari masjidlah karakter anak mampu dilihat. Siswa yang sudah terbiasa menunaikan solat pasti apabila mendengar suara adzan entah di sekolah ataupun di lingkungan sekitar akan bergegas menunaikan solat. Siswa yang rajin menunaikan solat juga pastinya memiliki perilaku yang baik. Program utama masjid adalah mensolatkan orang hidup. Apabila mensolatkan orang mati mudah takbirkan 4 kali sekali salam selesai. namun mensolatkan orang hidup butuh dorongan yang luar biasa dari semua pihak. Siswa merupakan tanggung jawab penuh guru, sebagai pengganti orang tua di sekolah. Libatkan semua pihak di sekolah dari kepala sekolah, guru, karyawan dan organisasi di sekolah untuk memantau solat siswa.
Masjid sekolah harus memiliki data semua siswa untuk dijadikan absensi. Agar sekolah mampu memantau siswanya yang sudah menunaikan solat atau belum. Siswa yang belum menunaikan solat diberi bimbingan khusus bukan hukuman. Apabila ada pemantauan berarti semakin hari seharusnya siswa yang tidak menunaikan solat semakin sedikit atau bahkan tidak ada. Harus ada kebijakan waktu solat, apabila waktu solat tiba seluruh kegiatan dihentikan untuk melaksankan solat berjama’ah.
Sekolah terkadang memperbaiki ruangan, gedung dan fasilitas pendukung lainnya sampai lupa ada masjid yang harus diperhatikan. Fasilitas masjid harusnya memadai mulai dari tempat wudhu dengan perairan yang cukup, alas karpet yang bersih, alat beribadah yang lengkap dan pendukung lainnya. Kenyamanan di masjid merupakan salah satu faktor siswa mau pergi ke masjid sekolah. Mereka lebih tertarik dengan fasilitas yang memadai daripada hanya sebuah nasihat. Masjid merupakan pusat pendidikan karakter yang seharusnya sebagai akses mencari ilmu. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di masjid untuk menumbuhkan karakter siswa.
Membangun Kedisiplinan melalui masjid seperti solat tepat pada waktunya dan kultum sebelum jam masuk sekolah, merupakan salah satu cara mendidik kedisiplinan. Tidak ada lagi siswa terlambat masuk sekolah kalau ada kegiatan sebelumnya. Karakter disiplin adalah faktor utama penunjang kesuksesan siswa. Adanya program keputrian dan keputraan sebagai wadah konsultasi siswa.
Dengan program itu diharapkan mampu mengetahui masalah yang dialami siswa, karena setiap perilaku menyimpang yang dilakukan siswa pasti memiliki latar belakang kenapa siswa berperilaku seperti itu. Mungkin siswa tidak mau menunaikan solat karena memang tidak diajarkan oleh kedua orang tuanya sehingga mereka tidak mengerti bacaan solat, atau takut menunaikan solat karena ajakan teman, atau juga karena mereka memang malas.
Masalah tersebut yang menjadi tanggung jawab guru sewaktu di sekolah. Ramaikan masjid dengan kegiatan yang positif seperti pengajian rutin, menunaikan solat sunat, membaca al-qu’an dan tukar pikiran. Kegiatan tersebut pastinya mampu menimbulkan semangat positif untuk beribadah. Apabila kegiatan siswa positif maka mampu mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat untuk selalu berbuat baik. Membangun karakter siswa mulai dengan memakmurkan masjid.
Kami sampaikan bahwa Magister Pendidikan Vokasi Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan membuka kesempatan bagi Saudara yang berminat menempuh Studi Lanjut Program Magister (S2) MPV UAD.
Silakan KLIK untuk Pendaftaran ONLINE, sebagai berikut:
1. Klik Menu “PENDAFTARAN”
2. Silahkan Login untuk mendaftar PMB atau Register/Daftar Akun jika belum mempunyai Akun.
3. Pilih Program Studi yang dipilih
4. Isikan data dengan lengkap dan benar . Bila belum ada data silakan isikan angka nol. Pastikan syarat-syarat memenuhi kriteria, pilihan jalur pendaftaran dan pilihan program studi sudah sesuai (bila ada kesalahan uang pendaftaran tidak bisa dikembalikan/dialihkan). Apabila isian sudah sesuai, selanjutnya silakan SIMPAN, kemudian Print Out.
Prosedur, jadwal, biaya studi, dan keterangan lebih lanjut dapat dilihat di: http://pascasarjana.uad.ac.id/penerimaan-mahasiswa-baru-pps-uad-gasal-20172018/
Pendaftaran sewaktu-waktu (tidak mesti sampai periode terakhir) dapat kami tutup jika telah memenuhi kuota.
Konsultasi dapat menghubungi Bu Hani staf MPV: 08122784451.
Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Pramuka No.42, Pandeyan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55161
Telepon : (0274) 563515, 511830, 379418, 371120 Ext. –
Faximille : 0274-564604
Email : mpgv[at]uad.ac.id
Daftar di UAD dan kembangkan potensimu dengan banyak program yang bisa dipilih untuk calon mahasiswa
Informasi PMB
Universitas Ahmad Dahlan
Telp. (0274) 563515
Hotline PMB
S1 – 0853-8500-1960
S2 – 0878-3827-1960